Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) merupakan pendekatan yang memungkinkan siswa untuk belajar melalui pemecahan masalah yang relevan dengan kehidupan sehari-hari. Dalam konteks ini, keterampilan sosial dan kolaborasi siswa menjadi kunci utama dalam mencapai tujuan pembelajaran.
Menurut Pakar Pendidikan, Dr. John Hattie, “Pembelajaran Berbasis Masalah dapat meningkatkan keterampilan sosial siswa karena melibatkan interaksi antara siswa dalam menyelesaikan masalah yang kompleks.” Dalam proses ini, siswa diajak untuk bekerja sama, berdiskusi, dan saling mendukung satu sama lain.
Salah satu manfaat utama dari PBM adalah memperkuat keterampilan sosial siswa. Dengan berinteraksi dan berkolaborasi dalam menyelesaikan masalah, siswa belajar untuk bekerja sama, menghargai pendapat orang lain, dan mengelola konflik secara konstruktif. Hal ini akan membantu mereka dalam menghadapi tantangan di dunia nyata kelak.
Dr. David Johnson, seorang ahli psikologi pendidikan, menekankan pentingnya kolaborasi dalam pembelajaran. Menurutnya, “Kolaborasi antar siswa dapat membantu meningkatkan pemahaman mereka terhadap materi pelajaran, serta memperkuat keterampilan sosial yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.”
Dalam PBM, guru memainkan peran penting sebagai fasilitator pembelajaran. Mereka tidak hanya memberikan informasi, tetapi juga membimbing siswa dalam memecahkan masalah, serta menciptakan lingkungan yang mendukung kolaborasi dan keterampilan sosial siswa.
Dengan demikian, Pembelajaran Berbasis Masalah dapat menjadi solusi yang efektif dalam memperkuat keterampilan sosial dan kolaborasi siswa. Melalui pendekatan ini, siswa tidak hanya belajar materi pelajaran, tetapi juga mengembangkan kemampuan untuk bekerja sama dan berinteraksi dengan orang lain. Sehingga, mereka siap menghadapi tantangan di masa depan dengan lebih percaya diri dan kompeten.